top of page

_2025: Kembali Menemukan Diri

Selamat Tahun Baru 2025!


Saya mengakhiri tahun lalu dengan benar-benar melakukan sabbatical leave, sesuatu yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Meninggalkan banyak orang dan ekspektasi yang diberikan kepada saya. Sebuah keputusan yang buat saya pribadi itu tidak mengenakkan karena harus berpisah dengan dunia luar, namun ternyata saya sangat membutuhkannya.


Saya hampir kehilangan diri saya sendiri. Saya tersadar bahwa selama 2024, saya berubah menjadi orang yang bukan saya. Perilaku saya berubah karena kebodohan saya, yaitu membuka diri pada pertemanan yang fana, circle-circle "persahabatan" yang justru memanfaatkan saya dan tidak melihat diri saya "apa adanya" melainkan "ada apanya". Saya benar-benar melupakan orang-orang yang sungguh-sungguh mengasihi saya, tanpa terkecuali.


Saya banyak melakukan rasionalisasi terhadap tindakan yang saya lakukan dengan dasar "kita harus baik sama semua orang" namun pada dasarnya adalah keinginan untuk diterima oleh orang-orang yang justru membawa malapetaka, sebuah ilusi persahabatan. Saat saya melakukan sabbatical di situlah saya sadar bahwa ini adalah kesalahan terbesar di dalam hidup saya yaitu berusaha untuk memuaskan orang-orang yang sebenarnya tidak penting-penting amat di dalam hidup saya.


Akhir tahun lalu saya belajar kembali menemukan diri saya sendiri, memperbaiki perilaku dan juga mengembalikan diri ke track yang benar. Tahun lalu banyak triggering event yang tak saya sadari ternyata membuat mental health saya ini cukup terganggu dan untungnya resilience atau daya lenting saya ini masih dalam batas aman sehingga tidak benar-benar lost myself during the journey.


Menariknya, saya kembali menemukan Tuhan kembali, atau malah Tuhan yang membuat saya kembali bertemu denganNya. Saya menikmati perjumpaan dengan Tuhan melalui pertemuan saya dengan beberapa rekan yang juga sedang berjuang untuk tidak lagi kehilangan dirinya di dalam hidup, saya belajar bahwa Tuhan berkarya melalui saya dan saya ini hanyalah alat untuk karyaNya di dalam dunia, tidak ada dasarnya untuk bermegah diri.


Saya ingin mengakhiri postingan pertama saya di tahun 2025 dengan sebuah doa yang saya lantunkan setiap hari pagi dan malam selama sabbatical leave saya, "God, grant us the serenity to accept things we cannot change, courage to change the things we can and wisdom to know the difference." Sekali lagi, selamat menikmati awal tahun dan semoga kita berhikmat di tahun ini!


Lewi Aga Basoeki | legabas | Januari 2025

Related Posts

See All
bottom of page